Salah satu sifat Allah SWT (Asmaul Husna) adalah Ar-Rozaq yang artinya Maha Pemberi Rezeki. Yang dimaksud rezeki bukan hanya harta, tapi juga tahta (kedudukan, jabatan), kesehatan, kepandaian, pengetahuan, dan masih banyak lagi.
Allah SWT menjamin rezeki bagi setiap hambanya, terutama hamba-hamba yang taat beribadah.
“Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) adalah bagi orang yang bertakwa” (QS. Thaha:132).
Jika semua makhluk sudah ditanggung rezekinya, maka bagaimana dengan orang yang menegakkan perintah-perintah-Nya dan sibuk mengingat-Nya?
Tentu Dia akan lebih menanggungnya. Rasulullah Saw bersabda:
يَقُوْلُ رَبُّكُمْ يَا ابْنَ آدَمَ تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِيْ أَمْلَأُ قَلْبَكَ غِنًى وَأَمْلَأُ يَدَكَ رِزْقًا يَا ابْنَ آدَمَ لَا تُبَاعِدْ مِنِّيْ أَمْلَأُ قَلْبَكَ فَقْرًا وَأَمْلَأُ يَدَكَ شُغْلاً
Tuhanmu berfirman, “Wahai anak Adam! Sempatkanlah beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan penuhi hatimu dengan rasa cukup dan Aku akan memenuhi tanganmu dengan rezeki.
Wahai anak Adam! Janganlah menjauh dari-Ku. Jika demikian, Aku akan memenuhi hatimu dengan kefakiran dan Aku akan memenuhi tangan-Mu dengan kesibukan.” (HR. Hakim, dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihut Targhib wat Tarhib
Rezeki Allah merata ke semua orang, baik yang bertakwa maupun yang tidak, oleh karena itu, perlu lebih memperhatikan sesuatu yang mendatangkan kebahagiaan abadi, yaitu takwa.
Wallahu a’lam bish-shawabi.