Kenali Sifat Sombong dan ciri-cirinya

SOMBONG, takabbur, atau merasa diri besar adalah masalah yang sangat serius.
Kita harus berhati-hati dengan persoalan ini. Sebab kesombongan inilah yang menyebabkan setan terusir dari surga dan kemudian dikutuk oleh Allah selamanya. Hadirnya rasa takabbur sangat halus sekali. Banyak orang telah merasa tawadhu (rendah hati) padahal dirinya di mata orang lain sedang menunjukkan sikaf takabburnya.

Allah benar-benar mengharamkan surga untuk dimasuki orang-orang takabbur.
Takabbur hanya layak bagi Allah yang memang memiliki keagungan sempurna. Sedang seluruh makhluk hanya sekadar menerima kemurahan dari-Nya.

Penyakit takabbur memang benar-benar 
seperti bau busuk yang tidak dapat ditutup-tutupi dan disembunyikan.
Orang yang mengidap 
penyakit ini demikian mudah dilihat oleh 
mata telanjang orang awam sekalipun dan dapat dirasakan oleh hati siapapun.

Perhatikan penampilan orang takabbur! Mulai dari ujung rambut, lirikan mata, tarikan nafas, senyum sinis, tutur kata, jumlah kata, nada suara, bahkan senandungnya pun benar-benar menunjukkan keangkuhan.
Begitupun cara berjalan, duduk, menerima tamu, berpakaian, gerak-gerik tangan bahkan hingga ke jari- jari kaki. Semuanya menunjukkan gambaran orang yang benar-benar buruk perangainya.

Ada pertanyaan menarik. Pantaskah sebenarnya orang bersikap takabbur, jika seluruh kebaikan pada dirinya semata-mata hanya berkat kemurahan Allah padanya?
Padahal jika Allah menghendaki, dia bisa terlahir sebagai kambing.
Tentu saja saat itu tidak ada lagi yang bisa disombongkan.
Atau kalau Allah mau, dia bisa terlahir dengan kemampuan otak yang minim.
Bahkan jika Allah takdirkan dia lahir di tengah-tengah suku pedalaman di hutan belantara, maka pada saat ini mungkin dia tengah mengejar babi hutan untuk makan malam. Apa lagi yang bisa disombongkan?

Marilah kita berhati-hati dari bahaya kesombongan ini. Jika penyakit ini datang pada kita, kita akan sengsara. Langkah kehati-hatian ini bisa dimulai dengan mengenali ciri-ciri kesombongan.
Rasulullah SAW bersabda: Sombong itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan sesama manusia. (HR Muslim).
Jika dalam hati kita ada satu dari dua hal ini, atau kedua-duanya ada, itu pertanda kita telah masuk dalam deretan orang- orang sombong.
Sebagian orang ada yang merasa dirinya paling mulia, baik, shalih, dekat pada Allah, dikabul doanya, berkah urusannya, dan lainnya. Ketika ada kebaikan lalu kita laporkan padanya, dia berkata: Oh, siapa dulu dong yang mendoakannya?

Dan ketika kita datang padanya dengan keluhan berupa musibah, dia berkata: Ah, itu sih tidak aneh, saya pernah mengalaminya lebih parah dari itu. Ini adalah gambaran kesombongan. Orang merasa diri lebih dekat pada Allah, lalu memandang orang lain dengan pandangan yang merendahkan.
Perilaku seperti ini jika diteruskan akan merugikan pelakunya.
Hakikatnya, semua kebaikan dan keburukan terjadi karena izin Allah.

Katakanlah (wahai Muhammad) bahwa semuanya (kebaikan dan keburukan itu) adalah dari sisi (atas takdir) Allah. (QS An Nisaa 4:78).


Kita tidak berdaya membuat kebaikan dan keburukan jika Allah tidak menghendaki hal itu terjadi. Sekalipun berupa doa atau puasa, tidak bisa dijadikan alasan bahwa kita punya kuasa atas kebaikan dan keburukan.


Sombong adalah salah satu sifat tercela
“Sombong adalah keadaan seseorang yang merasa bangga dengan dirinya sendiri. 
Memandang dirinya lebih besar dari pada orang lain,
Kesombongan yang paling parah adalah sombong kepada Rabbnya dengan menolak kebenaran dan angkuh untuk tunduk kepada-Nya baik berupa ketaatan ataupun mengesakan-Nya”. (Fathul Bari’ 10/601)



HUKUM SOMBONG
Sombong haram hukumnya dan termasuk dosa besar. Ayat diatas telah dengan tegas menjelaskannya.
dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh” maksudnya janganlah kamu menjadi orang yang sombong, keras kepala, lagi berbuat semenamena. Jangan kamu lakukan semua itu yang menyebabkan Allah akan murka kepadamu” (Tafsir Ibnu Katsir 3/417)
Rasul saw bersabda :“Tidak akan masuk sorga orang yang dalam hatinya ada sifat sombong, walaupun hanya seberat biji sawi” (Riwayat Muslim)

Seorang sahabat bertanya kepada Nabi Saw:
“Sesungguhnya seseorang menyukai kalau pakainnya itu indah atau sandalnya juga baik”
Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah Swt adalah Maha Indah dan menyukai keindahan.
Sifat sombong adalah mengabaikan kebenaran dan memandang rendah manusia yang lain”
[HR Muslim]

”Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” [Al Israa’:37]

”Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” [Luqman:18]

Dari al-Aghar dari Abu Hurarirah dan Abu Sa’id, Rasulullah Saw bersabda: “Allah Swt berfirman; Kemuliaan adalah pakaian-Ku, sedangkan sombong adalah selendang-Ku. Barang siapa yang melepaskan keduanya dari-Ku, maka Aku akan menyiksanya” . [HR Muslim]


CELAAN BAGI ORANG SOMBONG
1. Melanggar Perintah Allah Orang yang sombong telah menerjang larangan Allah dan Rasul-Nya Allah telah berfirman:
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karenasombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri” (Luqman :18)

Rasulullah telah bersabda:
“Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian rendah hati, hingga tidak ada seorangpun yang bangga atas yang lain dan berbuat aniaya atas yang lain” (Riwayat Muslim)

2. Menjadi Penghuni Neraka Orang yang sombong akan diadzab Allah dengan dimasukannya kedalam neraka.
Rasulullah bersabda:“Para penghuni neraka adalah orang-orang yang keras kepala, kasar lagi sombong” (Riwayat Bukhari- Muslim)
Yang demikian itu karena hanya Alah lah yang berhak untuk sombong.
Pantaskah manusia yang lemah dan diciptakan dari setetes air mani yang hina bersikap sombong dihadapan Allah??,
Oleh karena itu Allah mengharamkan sorga bagi orang-orang yang sombong.

3. Orang Sombong Akan Mendapat kehinaan Orang yang sombong akan mendapatkan kehinaan didunia berupa kejahilan, sebagai balasan perbuatannya.
Yaitu Aku akan halangi mereka memahami hujjah- hujjah dan dalil-dalil yang menunjukan keagungan-Ku, syari’at-Ku, dan hukum-hukum- Ku

4. Pada hati orang-orang yang sombong untuk taat kepada-Ku dan sombong kepada manusia tanpa alasan yang benar. Sebagaimana mereka sombong tanpa alasan yang benar, maka Allah akan hinakan mereka dengan kebodohan. (Tafsir Ibn Katsir 2/228)

5. Hatinya Terkunci Orang yang sombong terhadap dirinya sendiri atau menolak kebenaran dan merendahkan manusia, Allah akan kunci mati hatinya dari menerima kebenaran.
Allah berfirman:“ Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang- wenang” (Ghafir : 35)

Imam As Syaukani mengatakan : “sebagaimana Allah mengunci mati hati orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah, maka demikian pula Allah akan mengunci mati hati orang yang sombong lagi berbuat semena-mena”

Lanjutnya lagi; “Yang demikian itu, karena hati merupakan sumber kesombongan. Sedangkan anggota badan yang lain tunduk mengikuti hati” (Fathul Qadir 4/492)

6. Mendapatkan Tempat Yang Paling Buruk Hal ini sebagaimana dinyatakan Allah dalam firman-Nya: “Dikatakan (kepada mereka): "Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya". Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri” (AzZumar : 72)

7.Tidak Diajak Bicara Alah Kesombongan pada tingkat tertentu akan mendapat adzab yang pedih. Disamping itu mereka tidak akan diajak bicara Allah pada hari kiamat kelak.
Hal ini sebagaimana
sabda Rasulullah “Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak disucikan oleh- Nya, dan baginya adzab yang pedih; (yaitu) Orang yang sudah tua berzina, penguasa pendusta dan orang miskin yang sombong” (Riwayat Muslim)

7. Dikumpulkan Pada Hari Kiamat Seperti Semut Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:“Orang-orang yang sombong akan dikumpulkan pada hari kiamat bagaikan semut kecil dalam bentuk manusia. Mereka mendapat kehinaan dari setiap penjuru, lalu mereka digiring menuju penjara neraka jahannam yang bernama Bulas. Mereka dikelilingi sapi neraka, yang akhirnya mereka diberi minuman dari perasan penghuni neraka yang merusak” (Riwayat Tirmidzi 2492,Ahmad 2/179, dengan sanadshahih)

8. Menjadi Pengikut Iblis Allah berfirman:“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang- orang yang kafir” (AlBaqarah : 34)

9. Orang Sombong Orang Yang Paling Jelek
Rasulullah bersabda:“Maukah aku khabarkan kepada kalian hamba Allah yang paling jelek? Yaitu orang yang kasar lagi sombong” (Riwayat Ahmad 2/174 dengansanad shahih)


MACAM-MACAM KESOMBONGAN
1. Sombong Kepada Allah Ini adalah tingkatan sombong yang paling parah, sangat jelas kekafirannya. Orang semacam ini tidak mengakui kederadaan Allah,bahkan lebih tragis mereka mengaku dirinya sebagai Tuhan,sebagaimana Raja Namrud dan Fir’aun.Allah berfirman: “Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "SesungguhnyaAllah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu heran terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberipetunjuk kepada orang-orang yang zalim” (Al Baqarah: 258) Demikian pula Allah mengisahkan tentang Fir’aun:
“Dan berkata Fir`aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku” (Al Qasash : 38)

2. Sombong Kepada Rasul Para Rasul adalah utusan Allah Mereka diutus dengan mengemban risalah untuk disampaikan kepada ummatnya. Oleh karena itu tidak layak kita berlaku sombong kepada mereka dan melecehkannya. Benar mereka juga manusia biasa, akan tetapi bukankah Allah telah memuliakannya?? Maka menolak risalah mereka berarti sama dengan menolak syari’at Allah, karena para Rasul tidaklah menyampaikan risalah kecuali atas bimbingan dan wahyu dari Rabb semesta alam. Contoh dari sombong teradap rasul adalah sebagaimana

firman Allah :“Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tak kala datang petunjuk kepadanya, kecuali perkataan mereka: "Adakah Allah mengutus seorang manusia menjadi rasul?” (Al Isra’ : 94)

3. Sombong Terhadap Kebenaran Sombong terhadap kebenaran yaitu enggan menolak kebenaran yang mungkin datang dari orang lain Syeikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berkata; “Sombong ada dua macam; (yaitu) sombong terhadap kebenaran dan sombong terhadap makhluk. Hal ini terangkum dalam sabdanya “Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia” (Riwayat Muslim). Menolak kebenaran dengan cara berpaling dari kebenaran dan tidak mau menerimanya. Sedangkan meremehkan manusia yaitu merendahkan dan meremehkan mereka, memandang manusia tidak ada apa-apanya, dan melihat dirinya sendiri maha lebih dari yang lainnya” (Syarh RiyadushShalihin 2/469)

4. Sombong Terhadap Manusia Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh Allah telah telah menghapus kesombongan orang-orang jahiliyyah dan kebanggaan mereka terhadap nenek moyangnya. Orang- orang mukmin adalah yang bertaqwa, dan orang fajir adalah yang binasa. Manusia adalah keturunan Nabi Adam, dan Adam diciptakan dari tanah” (Riwayat Abu Dawud 5116, Ahmad 2/361, Tirmidzi 3956, dengan sanad shahih)
Kesombongan dihadapan manusia adalah dengan meremehkan dan menganggap sebelah mata orang lain. Sombong terhadap orang lain atas harta kekayaannya, pangkat dan dedudukan, sombong dengan ilmu,sombong dengan postur tubuh dan lain sebagainya.

Dalam hadits lain Rasulullah SAW telah bersabda:“Cukuplah seseorang dianggap melakukan kejelekan apabila ia meremehkan saudaranya sesama muslim” (Riwayat Muslim)

Hati yang sakit adalah hati yang hidup namun mengandung penyakit,. Penyakit-penyakit hati yang dimaknai dengan sifat-sifat tercela yang ada pada diri manusia, apabila itu mendominasi kehidupan manusia, maka jadilah hatinya menjadi sakit. Penyakit ini berbahaya karena merupakan pengejawantah atas cinta manusia kepada dunia, yang diwujudkan dalam bentuk ingin mendapat pujian dan sanjungan dari manusia atas perbuatannya.

Tanda hati yang sakit itu adalah, pertama, tidak merasa sulit melakukan pebuatan maksiat. Kedua enggan memberikan santapan rohani yang bermanfaat bagi hatinya dan cenderung kepada makanan rohani yang memudhatkan hatinya.

Adapun penyakit hati diantaranya adalah sombong, ujub, riya’, munafik dan sebagainya.
Sombong adalah kata yang cukup menyeramkan dalam pergaulan, terutama kita yang hendak menjaga kebersamaan. Keberadaannya akan mengantarkan seseorang dijauhi oleh orang lain, bahkan oleh Allah SWT. karena penyakit inilah yang membuat Allah murka dan mengusir iblis dari surga.
Menurut pengertian istilah, takabbur ialah menampakkan kakaguman diri dengan cara meremehkan orang lain dan merasa dirinya lebih besar dibandingkan dengan orang lain, serta tidak mau mendapat kritik dari orang lain.

Sombong adalah membanggakan diri sendiri, mengganggap dirinya yang lebih dari yang lain. 
Membuat dirinya terasa lebih berharga dan bermartabat sehingga dapat menjelekkan orang lain.

Ujub adalah ta'ajub (kagum diri) terhadap kelebihan yang dimilikinya. Ianya juga bagian dari takabbur yang tersimpan di dalam hati seseorang. Misalnya muncul di dalam dirinya bahwa hanya dia sajalah yang memiliki kesempurnaan ilmu dan amal sedang orang lain tidak. Ta'ajub diri juga adalah sifat yang buruk seperti yang disampaikan Rasul. Seseorang bisa terjebak timbulnya sifat takabbur karena merasa lebih kaya, lebih pintar, lebih bangsawan, lebih cantik, dan gagah. Kesimpulannya banyak pintu- pintu terbukanya kesombongan bagi manusia, apabila dia memiliki sikap mental yang meganggap enteng dan remeh orang lain atas kelebihan yang ada padanya.

Sombong disebut juga dengan takabbur, congak, pongoh, membusungkan dada dan membanggakan diri. Sombong ini termasuk penyakit batin. Kita lihat dalam masyarakat, ada kesombongan ilmia, karena hanya dia yang paling tahu, ada kesombongan kekuasaan, karena hanya dia yang paling kuasa, ada kesombongan kekayaan, karena hanya dia yang paling kaya. Paling parah lagi penyakit ini, apabila sudah berjangkit ke dalam hati, hanya dia yang paling taat, yang paling dermawan, dan yang paling berjasa membela rakyat yang menderita, mengentaskan kemiskinan.

Bahaya yang diakibatkan oleh Kesombongan

Allah ta’ala menghalalkan rezeki-rezeki baik dari makanan-minuman-pakaian untuk dimanfaatkan tidak pada kedurhakaan dan penyelewengan, termasuk didalamnya adalah kesombongan dan berbangga, karena kesombongan menghapus nilai- nilai keutamaan, mendapatkan nilai-nilai kerendahan, menjauhkan dari sikap merendah (tawadhu’)-yang merupakan sumber akhlak bagi orang-orang yang bertakwa, menumbuhkan penyakit kedengkian, kemarahan, mencibir dan mempergunjing orang lain, menjauhkan dari sikap kejujuran, dari sikap menahan kejengkelan, dari sikap menerima nasihat, dari sikap yang memperhatikan kekurangan sendiri, dari sikap mencari ilmu, dan sikap tunduk kepada kebenaran.


Penyakit sombong tidak hanya dibenci oleh Allah, tetapi juga dibenci oleh manusia yang jernih pikirannya dan bersih batinnya. Agar penyakit sombong itu tidak menular ke dalam hati, karena begitu benci Allah kepada orang-orang yang sombong itu, maka Allah memberikan balasan dan hukuman kepada mereka itu, sebagaimana firman Allah: (Q.S An-Nisa ayat 173) Artinya: Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh, Maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk mereka sebagian dari karunia-Nya. Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, Maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain dari pada Allah.


Masih ada lagi ayat-ayat yang menggambarkan tentang sanksi hukum yang akan diterima oleh orang-orang yang menyombongkan diri. Adakalanya azab itu langsung diterimanya di dunia (yang beragam bentuknya) dan adakalanya di akhirat kelak (yang sudah pasti terjadi).



Maturnuwun

Blogger news

Blogroll

About