Takut kepada Allah SWT

Sudah seharusnya jika Allah swt. ditakuti dan diharapkan, meskipun seandainya Dia tidak menciptakan surga atau neraka.
Taatilah Dia dengan mengharapkan ridhaNya, tanpa mengingat karunia atau siksaNya.
MentaatiNya berarti menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya, serta bersabar dalam menerima keputusanNya.
Bertaubatlah kepadaNya. Menangislah dihadapanNya. Merendahlah kepadaNya dengan airmata kedua matamu dan hatimu.
Menangis adalah ibadah dan sebagai bukti puncak kerendahan hati.
Jika kamu mati dalam keadaan bertaubat dengan niat yang suci dan beramal baik, Allah swt. akan memberi manfaat.
Orang yang dianiaya pasti akan menuntut. Disana tidak ada belas kasih kecuali dari Allah swt..
Kamu harus mencintai Allah swt. di dunia dan akhirat.
Jadikanlah cintaNya sebagai cita-citamu tertinggi. Kamu harus mendapatkannya karena ia yang akan berguna bagimu. Setiap manusia menginginkan kamu untuknya, tetapi Allah swt. menginginkan kamu untukNya.

Wahai ghulam, tidakkah kamu merasa dirimu mengaku sebagai Tuhan. Ia (nafsumu) begitu sombong terhadap Allah swt.  ia menginginkan selain yang diinginkan Allah swt.. Bahkan ia menyukai musuh Allah swt., yaitu syaitan yang terkutuk.
Ia tidak mencintai Allah swt.. Jika datang ketentuan, ia tidak menerimanya dan tidak bersabar.
Bahkan ia membantah dan menentang. Ia puas dengan Islam saja, padahal sekedar nama tidak ada gunanya dan tidak memberi manfaat.

Wahai ghulam, tetaplah takut dan jangan panjang angan-angan,sehingga kamu menjumpai Tuhanmu Azza wa Jalla, dimana hatimu teguh dihadapanNya, dan mendapat stempel aman ditanganmu. Ketika itu kamu akan melihat disisiNya kebaikanyang banyak. Jika Dia telah menjamin kamu, maka tenanglah kamu, karena jika Dia telah memberi maka pemberian itu tidak akan dicabut lagi.
Jika Allah swt. telah memilih seseorang, maka Dia akan mendekatkannya kepadaNya.
Setiap kali hamba itu merasa takut, Dia akan menghilangkan serta menenangkan hati dan nuraninya, sehingga hal itu akan menjadi bukti antara Dia dengan dia.

.......................................................................................................

Ya Allah, berilah kami rezeki, ridha dengan takdir dan ketentuanMu dalam setiap keadaan. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan didunia dan kebaikan di akhirat serta peliharalah kami dari siksa api neraka.

...Cuplikan ceramah Syaikh Abdul-Qodir Al-Jailani Rah.a, pada 18 Dzulqa'dah, 545H..............